JavaScript is required to view this page. Konteks Komunikasi

Minggu, 19 September 2010

Konteks Komunikasi

Dalam Konteks Komunikasi itu sendiri menurut Tubbs dan Moss dalam bukunya Human Communication, mereka berpendapat bahwa dalam berkomunikasi terdapat 6 (enam) macam konteks komunikasi, dimana konteks komunikasi ini muncul dalam beberapa situasi yang berbeda. Meskipun setiap konteks komunikasi memiliki ciri khusus, tetapi menurut mereka semuanya memiliki kesamaan yaitu merupakan proses menciptakan makna di antara dua orang atau lebih (Tubss dan Moss, 2000, p. 15-17). Adapun keenam konteks komunikasi tersebut adalah:

1. Komunikasi Dua-Orang
Komunikasi dua-orang atau juga dikenal dengan komunikasi diadik (dyadic communication) adalah konteks komunikasi yang paling dasar, dimana konteks komunikasi terbentuk dari hubungan antara dua orang. Komunikasi dua-orang ini mencakup semua jenis hubungan manusia mulai dari hubungan yang paling singkat dan biasa sampai dengan hubungan yang paling mendalam dan langgeng (Tubbs dan Moss, 2001, p. 2).

2. Wawancara
Istilah wawancara telah umum didengar oleh masyarakat, umumnya wawancara berhubungan dengan dunia pertelivisian. Akan tetapi sebenarnya wawancara juga termasuk didalam salah satu konteks komunikasi dimana wawancara seringkali didefinisikan sebagai percakapan dengan maksud tertentu (Tubbs dan Moss,2000, p. 16). Wawancara ini muncul karena adanya maksud atau tujuan yang lebih spesifik yang ingin dicapai dari komunikasi antara dua individu. Wawancara sendiri merupakan bentuk komunikasi yang khas, sehingga banyak teknik wawancara yang dikembangkan agar tujuan yang ingin dicapai dapat berhasil dengan sebaik-baiknya.

3. Komunikasi Kelompok-Kecil
Konteks komunikasi ini menurut Tubbs dan Moss diartikan sebagai proses pertukaran verbal dan nonverbal antara tiga orang atau lebih anggota kelompok yang bertujuan untuk saling mempengaruhi (Tubbs dan Moss, 2000, p. 17).
4. Komunikasi Publik
Dalam komunikasi publik, satu orang ditunjuk sebagai pembicara dan yang lainnya sebagai pendengar yang merupakan peranan pelengkap, atau khalayak pendengar. Dalam komunikasi publik ini komunikasi tatap-muka tetap berjalan meskipun pada umumnya pendengar hanya mengirimkan pesan-pesan nonverbal seperti tepuk tangan, tertawa , dan lain sebagainya. Terkadang dalam komunikasi publik ini pendengar akan diberikan kesempatan untuk memberikan pesan verbal pada saat sesi tanya jawab (Tubbs dan Moss, 2001, p. 111-112).
5. Komunikasi Organisasional
Komunikasi organisasional adalah konteks komunikasi yang terjadi didalam sebuah organisasi, dimana yang melaksanakan proses komunikasi adalah orang-orang yang berkerja didalam organisasi tersebut (Tubbs dan Moss, 2001, p. 164).
6. Komunikasi Massa
Konteks komunikasi semacam ini menggunakan media. Sumber pesan dikomunikasikan melalui media cetak atau elektronik, dimana pesan yang ingin disampaikan ditujukan kepada sejumlah besar individu dan bukanlah segelintir kecil individu (Tubbs dan Moss, 2000, p. 18).
7. Komunikasi antar budaya
Komunikasi antar budaya adalah konteks komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Dimana perbedaan yang terjadi bisa secara ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua ini (Tubbs dan Moss, 2000, p. 19).
(Sumber Jurnal Sumber Daya Manusia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar